Selasa, 02 April 2013

Dermatitis Atopi (Eksema)

sumber : http://milissehat.web.id/?p=131

Keterangan istilah:

1. Likenifikasi: penebalan kulit dan bertambah jelasnya garis-garis normal kulit
2. Ekskoriasi: terkelupasnya lapisan atas kulit
3. SCORAD (Scoring Atopic Dermatitis): sistem penilaian eksema dengan mempertimbangkan gejala obyektif (keparahan dan luas eksema) dan gejala subyektif (gatal dan gangguan tidur)
4. Tar: zat yang diproduksi dengan distilasi (penyulingan) batu bara, berbentuk krim atau salep dengan efek anti inflamasi (peradangan)
5. Kortikosteroid topikal: salep anti inflamasi dan anti gatal
6. Teknik balut basah: membalut daerah eksema dengan kain basah dan perban (untuk lengan dan tungkai), dan kaos basah untuk badan, dengan tujuan mengurangi kemerahan kulit, gatal, inflamasi (peradangan), keringnya kulit, dan mempermudah tidur
7. Kompres dingin: handuk basah yang dikompreskan pada kulit eksema yang gatal di wajah dan badan. Pelembab harus digunakan setelah kompres
8. Hay fever(allergic rhinitis/rinitis alergika): peradangan lapisan mukosa saluran napas atas sebagai akibat alergi terhadap serbuk sari tanaman, ditandai dengan hidung dan mata yang gatal dan berair, serta bersin-bersin

Apa itu dermatitis atopik (eksema)?1,2

Dermatitis atopik atau eksema adalah peradangan kronik kulit yang kering dan gatal yang umumnya dimulai pada awal masa kanak-kanak. Eksema dapat menyebabkan gatal yang tidak tertahankan, peradangan, dan gangguan tidur. Penyakit ini dialami sekitar 10-20% anak. Umumnya episode pertama terjadi sebelum usia 12 bulan dan episode-episode selanjutnya akan hilang timbul hingga anak melewati masa tertentu. Sebagian besar anak akan sembuh dari eksema sebelum usia 5 tahun. Sebagian kecil anak akan terus mengalami eksema hingga dewasa. Eksema tidak menular. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, namun penanganan yang tepat akan mencegah dampak negatif penyakit ini terhadap anak yang mengalami eksema dan keluarganya.

Penyebab2

Penyebab eksema tidak diketahui, namun jika salah satu atau lebih anggota keluarga mengalami eksema, asma, atau rinitis alergika, maka anak Anda memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami eksema dibanding populasi umum. Sebagian anak dengan eksema juga mengalami asma atau rinitis alergika.
Eksema dapat dipicu oleh beberapa hal, antara lain:

1. Keringnya kulit
2. Iritasi oleh sabun, detergen, pelembut pakaian, dan bahan kimia lain
3. Menciptakan kondisi yang terlalu hangat untuk anak, misalnya membungkus anak dengan pakaian berlapis-lapis
4. Alergi atau intoleransi terhadap makanan tertentu
5. Alergi terhadap tungau debu, serbuk sari tanaman, atau bulu hewan
6. Virus dan infeksi lain
7. Perjalanan ke negara dengan iklim berbeda

Diagnosis 1,2

Eksema dapat memberikan gambaran yang sedikit berbeda sesuai usia. Pada bayi, eksema umumnya berupa ruam merah yang sangat gatal di wajah, kulit kepala, belakang telinga, badan, atau lengan dan tungkai. Pada anak balita, ruam sering kali ditemukan di lipatan kulit sekitar lutut, siku, pergelangan tangan, dan pergelangan kaki. Eksema merupakan penyakit episodik, kadang kulit anak akan membaik, dan kemudian memburuk lagi. Hal ini tidak berarti Anda melakukan kesalahan dalam penanganannya.

Kriteria diagnostik untuk eksema adalah sebagai berikut:

1. Harus mengalami gatal
2. Dan 3 atau lebih dari gejala berikut:
3. Riwayat keterlibatan lipatan kulit
4. Riwayat asma atau hay fever pada anak tersebut, atau riwayat penyakit atopik pada keluarga dekat jika anak berusia kurang dari 4 tahun
5. Riwayat kulit kering di tahun sebelumnya
6. Munculnya gejala sebelum usia 2 tahun
7. Eksema di bagian fleksor tubuh (lipatan siku, lutut, pergelangan tangan)

Penilaian eksema harus dilakukan oleh tenaga medis untuk menentukan derajat keparahan serta ada tidaknya infeksi yang menyertai. Sistem SCORAD dapat digunakan untuk penilaian eksema. Dari penilaian tersebut, eksema digolongkan menjadi:

1. Eksema ringan (skor SCORAD 40): kemerahan kulit, gatal, likenifikasi, gangguan tidur, dan infeksi kulit yang semuanya berat.

Kulit yang mengalami eksema lebih rentan terhadap infeksi sekunder oleh bakteri atau virus. Infeksi harus dipertimbangkan jika eksema bertambah parah atau tidak memberi respon terhadap pengobatan. Eksema yang terinfeksi didiagnosis jika ditemukan eksema yang mengalami ekskoriasi, basah, dan membentuk kerak.

Penanganan 1 ,2

Penanganan eksema dibagi dalam 2 kategori: penanganan sehari-hari dan penanganan episode akut.

Penanganan sehari-hari

Penanganan sehari-hari dilakukan baik saat dalam episode eksema maupun di luar episode.
Menghindari faktor-faktor di lingkungan yang memicu atau memperparah eksema, misalnya:

1. Mainan, air liur, atau makanan di sekitar mulut
2. Bahan seperti wol atau pelapis car seat
3. Detergen, sabun, bubble baths, antiseptik
4. Kontak dengan bulu hewan
5. Menggunakan krim pelembab (moisturiser)
6. Krim pelembab dapat digunakan sesering mungkin. Gunakan obat, krim, dan salep sesuai instruksi dokter
7. Menggunakan moisturiser atau bath oil untuk mandi
8. Kortikosteroid topikal jika gatal dan kemerahan masih menetap setelah menghindari pencetus eksema. Jika digunakan sesuai instruksi, obat ini aman dan efektif untuk mengatasi eksema
9. Kadang dokter meresepkan satu salep untuk daerah yang paling teriritasi dan salep lain yang lebih lemah untuk daerah yang hanya mengalami eksema ringan dan daerah peka seperti wajah
10. Mengatasi gatal
11. Garukan akan memperparah eksema dan berisiko menyebabkan infeksi. Beberapa cara untuk mengatasi gatal dan garukan adalah:
12. Mengalihkan perhatian anak saat ia menggaruk
13. Menghindari kondisi yang terlalu hangat untuk anak
14. Menggunakan krim pelembab (yang ditaruh di kulkas sebelumnya) sebelum tidur
15. Memakaikan sarung tangan pada anak saat tidur
16. Jika perlu, berikan obat yang diresepkan dokter untuk mengurangi gatal di malam hari
17. Selalu memotong pendek kuku anak
18. Jika gatal sangat berat, kompres dingin dan teknik balut basah dapat digunakan untuk membantu anak tidur

Penanganan episode akut

Hal ini dilakukan segera saat ada kemerahan kulit dan gatal, dan dihentikan setelah gejala terkontrol.

1. Kortikosteroid topikal
2. Krim tar untuk likenifikasi
3. Antibiotik atau antiviral jika ada infeksi sekunder
4. Teknik balut basah, dalam 2 hari setelah kortikosteroid topikal diberikan jika eksema belum membaik
5. Kompres dingin untuk mengatasi gatal

Komplikasi1

Eksema yang terinfeksi oleh bakteri adalah komplikasi yang umum terjadi. Hal ini harus dicurigai jika ada eksema yang berkerak, basah berair, kemerahan, pecah-pecah, mengeluarkan nanah, atau mengalami ekskoriasi. Bakteri penyebab infeksi pada keadaan ini umumnya adalah Staphylococcus aureus.
Selain oleh bakteri, eksema juga dapat terinfeksi oleh virus. Infeksi virus Herpes Simplex 1 (HSV 1) ditandai dengan munculnya bintik-bintik kecil yang berkelompok secara tiba-tiba, berisi cairan bening atau putih, nyeri, dan gatal. Bintik-bintik ini kemudian dapat bernanah atau terkikis.

Penanganan eksema yang terinfeksi1

Hal berikut harus dilakukan sebelum mengoleskan krim lainnya: Kerak harus dibuang dan bagian basah berair harus dibersihkan sebelum mengoleskan pelembab, kortikosteroid, atau balutan basah. Buang dan bersihkan bagian-bagian tersebut saat anak dimandikan.

Jika infeksi disebabkan oleh bakteri, antibiotik dapat diberikan secara oral (lewat mulut). Pilihan antibiotik yang dapat digunakan adalah cephalexin atau flucloxacillin, 4 kali per hari selama 10 hari. Untuk infeksi yang berat, bayi di bawah usia 6 bulan, kekhawatiran akan keterlibatan mata, atau anak yang demam dan tampak sakit berat, flucloxacillin digunakan lewat jalan infus. Setelah kondisi membaik, pengobatan kemudian diteruskan dengan flucloxacillin oral hingga total 10 hari.
Bath oil antiseptik mungkin diperlukan jika anak terus mengalami infeksi berulang pada eksemanya.
Jika infeksi yang terjadi adalah infeksi oleh HSV 1, acyclovir oral diberikan 5 kali per hari selama 10 hari. Untuk infeksi berat atau anak yang tampak sakit berat dan demam, acyclovir dapat diberikan lewat jalan infus. Setelah kondisi membaik, pengobatan diteruskan dengan acyclovir oral hingga total 10 hari. Perlu diperhatikan bahwa anak dengan eksema yang terinfeksi oleh virus sering kali juga terinfeksi oleh bakteri.

Pemeriksaan penunjang1

Pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk eksema misalnya:

Usap kulit (skin swab)

Dilakukan pada:

1. Pasien eksema yang dirawat di RS dengan eksema yang terbuka, terkeskoriasi, atau berkerak untuk menentukan jenis bakteri penyebab dan pengobatan paling tepat
2. Kecurigaan bahwa infeksi disebabkan oleh bakteri S. aureus yang resisten terhadap pengobatan standar

Usap hidung (nasal swab) dari pasien dan orang tua

Hanya dilakukan jika ada infeksi berulang atau bisul.

Tes alergi pada kulit

Dilakukan jika:

1. Anak memiliki riwayat gatal, kemerahan, bentol-bentol, atau kambuhnya eksema setelah makan makanan tertentu
2. Anak berusia kurang dari 12 bulan dengan eksema sedang – berat yang tidak membaik dengan pengobatan
3. Anak yang patuh dengan pengobatan selama 6 minggu, namun tidak menunjukkan perbaikan
4. Eksema di sekitar mata dan daerah yang terpapar lingkungan luar seperti lengan atau kaki, mungkin menunjukkan adanya alergi terhadap sesuatu di lingkungan (serbuk sari tanaman, tungau debu)

Hal-hal lain yang sering ditanyakan2

Apakah ada kaitan eksema dengan makanan?

Sebagian besar anak dengan eksema tidak mengalami reaksi alergi terhadap makanan. Namun pada sebagian kecil anak, alergi mungkin merupakan pemicu eksema. Tidak boleh ada makanan yang dianggap alergen kecuali jika terbukti anak mengalami reaksi setelah makan makanan tersebut. Membatasi makanan tertentu tidak boleh dilakukan tanpa pengawasan dokter. Alergi makanan perlu dipikirkan pada bayi dengan eksema luas. Kadang anan yang lebih besar mengalami alergi terhadap makanan yang asam atau pengawet makanan dan mengalami eksema di sekitar mulut.

Apakah anak saya dapat menerima imunisasi seperti biasa?

Hampir semua anak dengan eksema dapat menerima imunisasi seperti biasa, termasuk anak yang belum pernah makan telur dan anak dengan riwayat alergi telur dalam keluarga.

Apakah anak saya boleh berenang?

Ya, anak Anda harus mandi segera setelah berenang jika chlorine atau berenang memperburuk eksema. Jika perlu, gunakan krim pelembab sebelum dan setelah berenang.

Follow up1

Eksema ringan tidak memerlukan follow up khusus selain kunjungan rutin sesuai usia anak. Untuk eksema sedang, follow up dilakukan dalam 2-4 minggu. Untuk eksema berat, follow up dilakukan dalam 1-2 minggu. Untuk anak yang sempat dirawat di RS, follow up dilakukan 2 minggu setelah keluar RS.

Sumber

1. Clinical Guidelines: Eczema Management. Avaailable from http://www.rch.org.au/rchcpg/index.cfm?doc_id=9971
2. Kids health Info for Parents: Eczema. Available from http://www.rch.org.au/kidsinfo/factsheets.cfm?doc_id=3721

dr. Nurul Itqiyah H



http://keluargasehat.wordpress.com/category/tata-laksana-penyakit/

0 komentar:

Posting Komentar