Senin, 04 Maret 2013

Syok Anafilaksis

Reaksi syok anafilaksis adalah terjadinya reaksi renjatan (syok) yang memerlukan tindakan emergency karena bisa terjadi keadaan yang gawat bahkan bisa menimbulkan kematian. Kalangan awam menerjemahkan keracunan, padahal sesungguhnya adalah resiko dari tindakan medis atau penyebab lain yang disebabkan faktor imunologi.
Perlu diingat bahwa reaksi alergi tidak semata ditentukan oleh jumlah alergen, namun pada kenyataannya setiap pemberian obat tertentu (umumnya antibiotika secara parenteral) dilakukan test kulit untuk melihat ada tidaknya reaksi alergi. Apakah tindakan ini hanya bersifat psikologis? Perlu kajian mendalam dari kalangan medis dan publikasi kepada publik tentang reaksi alergi agar tidak diterjemahkan sebagai “mal praktek“.

Dikatakan “medical error” apabila nyata-nyata seseorang yang mempunyai riwayat alergi obat tertentu tetapi masih diberikan obat sejenis. Karena itu penting untuk memberikan penjelasan dan cacatan kepada penderita yang mempunyai riwayat alergi, agar tidak terjadi reaksi syok anafilaksis.
Berikut ini adalah penyebab, reaksi tubuh, derajat dan penatalaksanaan reaksi syok anafilaksis.

Penyebab:
Obat-obatan:
Protein: Serum heterolog, vaksin,ektrak alergen
Non Protein: Antibiotika,sulfonamid, anestesi lokal, salisilat.
Makanan: Kacang-kacangan, mangga, jeruk, tomat, wijen, ikan laut, putih telor, susu, coklat, zat pengawet.
Lain-lain: Olah raga, berlari, sengatan (tawon, semut)

Reaksi Tubuh:
Lokal: Urtikaria, angio-edema
Sistemik:
Kulit/mukosa: konjungtivitis,rash,urtikaria
Saluran napas: edema laring, spasme bronkus
Kardiovaskuler: aritmia
Saluran cerna: mual, muntah, nyeri perut, diare

Derajat Alergi:

Ringan:
Rasa tidak enak, rasa penuh di mulut, hidung tersumbat, edema pre-orbita, kulit gatal, mata berair.

Sedang:
Seperti di atas, ditambah bronkospasme

Berat (syok):
Gelisah, kesadaran menurun
Pucat, keringat banyak, acral dingin
Jantung berdebar, nyeri dada, takikardi, takipneu
Tekanan darah menurun, oliguri

Penatalaksanaan Reaksi Alergi:

Ringan:
Stop alergen, beri Antihistamin

Sedang:
Seperti di atas di tambah: aminofilin atau inj. Adrenalin 1/1000 0,3 ml sc/im, dapat diulang tiap 10-15 menit sampai sembuh, maksimal 3 kali.
Amankan jalan nafas, Oksigenasi.

Berat:
Seperti sedang ditambah: posisi terlentang, kaki di atas
Infus NaCl 0,9% / D5%
Hidrokortison 100 mg atau deksametason iv tiap 8 jam
Bila gagal: beri difenhidramin HCl 60-80 mg iv secara pelan > 3 menit
Jika alergen adalah suntikan, pasang manset di atas bekas suntikan (dilepas tiap 10-15 menit) dan beri adrenalin 0,1-0,5 ml im pada bekas suntikan
Awasi tensi, nadi, suhu tiap 30 menit
Setelah semua upaya dilakukan, jika dalam 1 jam tidak ada perbaikan rujuk ke RSUD.


sumber : http://puskesmaspalaran.wordpress.com/2006/11/05/syok-anafilaksis/

0 komentar:

Posting Komentar