Berbeda dengan obat analgesik yang lain seperti aspirin dan ibuprofen, parasetamol tak memiliki sifat antiradang. Jadi parasetamol tidak tergolong dalam obat jenis NSAID. Dalam dosis normal, parasetamol tidak menyakiti permukaan dalam perut atau mengganggu gumpalan darah, ginjal atau duktus arteriosus pada janin.
Berat molekul 151.17
Rumus empiris C8H9NO2
(Metabolisme) Hati
Golongan hamil (farmasi) B (AS)
A (Aus)
A (Aus)
Asal kata
Kata asetaminofen dan parasetamol berasal dari singkatan nama kimia bahan tersebut:
Versi Amerika N-asetil-para-aminofenol asetominofen
Versi Inggris para-asetil-amino-fenol parasetamol
Mekanisme Aksi
Mekanisme aksi utama dari parasetamol adalah hambatan terhadap enzim siklooksigenase (COX: cyclooxigenase),
dan penelitian terbaru menunjukkan bahwa obat ini lebih selektif
menghambat COX-2. Meskipun mempunyai aktifitas antipiretik dan
analgesik, tetapi aktifitas anti-inflamasinya sangat lemah karena
dibatasi beberapa faktor, salah satunya adalah tingginya kadar peroksida
dapa lokasi inflamasi. Hal lain, karena selektifitas hambatannya pada
COX-2, sehingga obat ini tidak menghambat aktifitas tromboksan yang
merupakan zat pembekuan darah.
Penggunaan
Demam
Parasetamol
telah disetujui sebagai penurun demam untuk segala usia. WHO hanya
merekomendasikan penggunaan parasetamol sebagai penurun panas untuk
anak-anak jika suhunya melebihi 38.5 C. Namun efektifitas parasetamol
sendiri untuk demam anak masih dipertanyakan, jika dibandingkan dengan
efektifitas ibuprofen.
Nyeri
Parasetamol
digunakan untuk meredakan nyeri. Obat ini mempunyai aktifitas sebagai
analgesik, tetapi aktivitas anti-inflamasinya sangat lemah. Parasetamol
lebih dapat ditoleransi oleh pasien yang mempunyai riwayat gangguan
pencernaan, seperti pengeluaran asam lambung berlebih dan pendarahan
lambung, dibandingkan dengan aspirin.
Efek Samping
Pada dosis yang direkomendasikan, parasetamol tidak mengiritasi lambung, mempengaruhi koagulasi darah, atau mempengaruhi fungsi ginjal. Namun, pada dosis besar (lebih dari 2000 mg per hari) dapat meningkatkan resiko gangguan pencernaan bagian atas. Hingga tahun 2010, parasetamol dipercaya aman untuk digunakan selama masa kehamilan.Overdosis
Penggunaan parasetamol diatas rentang dosis terapi dapat menyebabkan gangguan hati. Pengobatan toksisitas parasetamol dapat dilakukan dengan cara pemberian asetilsistein (N-asetil sistein) yang merupakan prekusor glutation, membantu tubuh untuk mencegah kerusakan hati lebih lanjut.Parasetamol atau asetaminen adalah obat analgesik and antipiretik yang populer dan digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal dan sakit ringan, dan demam. Digunakan dalam sebagian besar resep obat analgesik salesma dan flu. Ia aman dalam dosis standar, tetapi karena mudah didapati, overdosis obat baik sengaja atau tidak sengaja sering terjadi. Berbeda dengan obat analgesik yang lain seperti aspirin dan ibuprofen, parasetamol tak memiliki sifat antiradang. Jadi parasetamol tidak tergolong dalam obat jenis NSAID. Dalam dosis normal, parasetamol tidak menyakiti permukaan dalam perut atau mengganggu gumpalan darah, ginjal atau duktus arteriosus pada janin.
Pada
penggunaan sehari-hari parasetamol sering digunakan untuk mengatasi
demam dan sakit kepala. obat ini cukup mudah didapatkan oleh masyarakat.
Perludiketahui bahwa penggunaan Parasetamol sebaiknya hanya digunakan
jika demam saja,atau sakit kepala yang disertai demam. Mengapa demikian,
karena efek sampingnya yaitu merusak hati, maka sebaiknya jika hanya
sakit kepala saja maka dapat digunakan asam mefenamat atau ibuprofen
sebagai analgetik (penghilang rasa sakit). MAka ddari itu setiap
pemberian atau penggunaan Parasetamol hanya jika demam saja, dan jika
demam telah reda, maka penggunaaan parasetamol diStop. Gangguan atau
kerusakan hati dapat diperparah pada pengkonsumsi alkohol (alkoholick).
Konsumen
juga diharapkan mewaspadai kemungkinan over dosis karena mengonsumsi
beberapa jenis obat yang mengandung parasetamol secara bersamaan untuk
mengurangi gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri menstruasi, atau
influenza.--sumber : http://wailineal.blogspot.com/2012/01/paracetamol-hanya-jika-demam.html
0 komentar:
Posting Komentar