StaTiStik
Categories
- Anatomi dan Fisiologi (4)
- Asuhan Keperawatan (ASKEP) (4)
- Daftar Alamat Dinas Instansi (2)
- Data Pegawai (1)
- Farmasi (33)
- Gigi dan Mulut (3)
- Gizi (6)
- Imunisasi (1)
- ISPA (2)
- Jaminan Kesehatan (1)
- Ka. UPTD PKM GM (1)
- Kab.Muara Enim (1)
- KB (11)
- Kegiatan PKM GM (2)
- Kesehatan Lingkungan (Kesling) (6)
- Kesehatan Reproduksi (KESPRO) (5)
- KIA (4)
- Narkoba (2)
- Obat (14)
- Pedoman dan Juknis (1)
- Penyakit (25)
- Posyandu (3)
- Posyandu Lansia (1)
- PPGD (7)
- PPGD (Gawat Darurat) (1)
- Profil Puskesmas (6)
- Program Puskesmas (2)
- Protap Emergency (7)
- Protap Penyakit (8)
- Puskesmas (4)
- Rumah Sakit (1)
- Seputar Ibu Hamil (15)
- Simbol Obat (2)
- Software (3)
- Tips Sehat (2)
- VISI DAN MISI (1)
- Web Links (2)
- pkmgunungmegang.blogspot.com
- Merupakan puskesmas Rawat Inap / UGD yg terletak di Kecamatan Gunung Megang, membawahi Kec. Gn.Megang & Kec Benakat dengan keseluruhan adalah 14 desa wilayah kerja
Creator
Jumat, 02 November 2012
Fisiologi Laktasi
Published :
09.27
Author :
pkmgunungmegang.blogspot.com
Dua faktor yang diatur oleh hormon terlibat dalam fisiologi laktasi.
1. Produksi
Dalam fisiologi laktasi, prolaktin suatu hormon yang disekresi oleh air susu ibu glandula pituitaria
anterior, penting untuk produksi air susu ibu, (prolaktin) tetapi walaupun kadar hormon ini di dalam sirkulasi maternal meningkat selama kehamilan, kerja hormon ini dihambat oleh hormon plasenta. Dengan lepas atau keluarnya plasenta pada akhir proses persalinan, maka kadar estrogen dan progesteron berangsur-angsur turun sampai tingkat dapat dilepaskannya dan diaktifkannya prolaktin.
Terjadi peningkatan suplai darah yang beredar lewat payudara dan dapat diekstraksi bahan penting untuk pembentukan air susu. Globulin, lemak dan molekul-molekul protein dari dasar sel-sel sekretoris akan membengkakkan acini dan mendorongnya menuju ke tubuli laktifer.
Peningkatan kadar prolaktin akan menghambat ovulasi dan dengan demikian juga mempunyai fungsi kontrasepsi, tetapi ibu perlu memberikan air susu 2 sampai 3 kali setiap jam agar pengaruhnya benar-benar efektif. Kadar prolaktin paling tinggi adalah pada malam hari, dan Penghentian pertama pemberian air susu dilakukan pada malam hari, yang biasanya memang demikian, maka metode-metode kontrasepsi yang lebih rel label harus dipakai apabila ingin menghindari kehamilan.
Laktasi Payudara
2. Pengeluaran air susu (oksitosin)
a. Tekanan dari belakang
b. Refleks neurohormonal
Dua faktor yang terlibat dalam mengalirkan air susu dari sel-sel sekretorik ke papilla mammae. Tekanan globuli yang baru terbentuk di dalam sel akan mendorong globuli tersebut ke dalam tubuli laktifer dan pengisapan oleh bayi akan memacu sekresi air susu lebih banyak.
Apabila bayi disusui, maka gerakan mengisap yang berirama akan menghasilkan rangsangan saraf yang terdapat di dalam glandula pituitaria posterior. Akibat langsung refleks ini adalah dikeluarkannya oksitosin dari pituitaria posterior: hal ini akan menyebabkan sel-sel mioepitel (sel ‘keranjang’ atau sel laba-laba’) di sekitar alveoli akan berkontraksi dan mendorong air susu masuk ke dalam pembuluh lactifer, dan dengan demikian lebih banyak air susu yang mengalir ke dalam ampullae. Refleks ini dapat dihambat oleh adanya rasa sakit, misalnya jahitan perineum. Dengan demikian penting untuk menempatkan ibu dalam posisi yang nyaman, santai dan bebas dan rasa sakit, terutama pada jam-jam menyusukan anak. Sekresi oksitosin yang sama juga akan menyebabkan otot uterus berkontraksi dan membantu involusi uterus selama puerperium (masa nifas).
Daftar Pustaka
Anatomi and Fisiologi Terepan dalam Kebidanan Oleh Sylvia Verrals
http://fkunhas.com/fisiologi-laktasi-20101012833.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar